
Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenah Tanah: Manfaat dan Teknik Pembuatannya
Pada Rabu, 18 Juni 2025, bertempat di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perijinan Pertanian (PPVTPP) dengan menggandeng BRMP Tanah dan Pupuk sebagai narasumber, mengadakan coaching clinic pendaftaran pupuk bagi Pengelola Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S). Pada acara ini kesempatan ini BRMP Tanah dan Pupuk mengutus narasumbernya yaitu Sarmah, S.Si., M.Si dan Sujatmo untuk menyampaikan materi tentang Tata Cara Pembuatan Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenah Tanah. Acara coaching clinic dibuka oleh Kepala Pusat PVTPP, Dr. Ir. Leli Nuryati, M.Sc..
Pada saat pemaparan materi, Sarmah menyampaikan terkait pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah mulai dari definisi sampai cara pembuatannya. Sebelum membuat suatu produk pupuk, ada baiknya paham dulu tentang apa yang akan dibuat agar tidak salah dalam cara pembuatannya. Jika akan membuat pupuk organik, tentunya harus menggunakan bahan-bahan organik. Jika pun akan memperkaya produk pupuk organik untuk meningkatkan kualitasnya harus menggunakan bahan-bahan alami seperti P alam untuk meningkatkan kadar P dalam produk atau tanaman kacang-kacangan untuk meningkatkan kadar N-nya.
Selanjutnya Sarmah mengatakan untuk membuat pupuk hayati seharusnya dimulai dari tahap isolasi dan seleksi mikroba untuk mendapatkan isolat mikroba unggul. Setelah mendapat mikroba unggul yang akan dijadikan bahan aktif dalam pupuk hayati barulah kemudian dibuat formulasi pupuknya. Sehingga produk pupuk hayati yang diperoleh benar-benar terjamin kualitasnya.
Acara berikutnya dilanjutkan dengan pemutaran video pembuatan kompos dan pemaparan aspek teknis dalam pembuatan pupuk organik oleh Sujatmo. Dalam paparannya, Sujatmo menyampaikan tentang pengalamannya dalam pembuatan kompos dan pupuk hayati. Setelah selesai pemaparan materi dan diskusi, acara coaching clinic dilanjutkan dengan kunjungan ke rumah kompos yang ada di BBPP Lembang. Di rumah kompos, peserta dapat melihat langsung bagaimana pengelolaan limbah ternak (kotoran sapi) dimanfaatkan menjadi kompos dan biogas.
Setelah mengikuti coaching clinic diharapkan peserta dapat memahami cara pembuatan pupuk yang baik dan benar sehingga menghasilkan pupuk yang sesuai standar yang berlaku. (Srh, AFS,...