BSIP BERKARYA: MENGENAL TEKSTUR DAN STRUKTUR TANAH UNTUK PERTANIAN
Bimtek Online BPSI Tanah dan Pupuk sebagai agenda rutin kali ini mengusung tema “Mengenal Tekstur dan Struktur Tanah untuk Pertanian” telah diselenggarakan pada 25 Mei 2023 dibuka oleh Kepala BPSI Tanah dan Pupuk, Dr. Ir Ladiyani Retno Widowati, M.Sc. Bimtek kali ini dilakukan untuk menambah informasi dengan materi dasar terkait sifat fisika tanah dengan narasumber Ratri Ariani, SP yang memaparkan tentang tekstur tanah, dan Jelly Amalia Santri, SP., M.Sc tentang struktur tanah yang dimoderatori oleh Dr.Ir. Maswar, M.Agric.Sc. Total jumlah peserta yang hadir secara daring mencapai 200 peserta yang berasal dari seluruh Indonesia.
Tanah memiliki 3 karakteristik yaitu sifat fisika tanah, kimia dan biologi dengan 3 fase yaitu fase padat (BO dan BM), fase cair dan fase gas. Beberapa sifat fisik tanah yang penting terhadap pertumbuhan tanaman yaitu warna (diukur dengan munsel), tekstur (distribusi ukuran partikel), struktur (partikel tanah terikat bersama sebagai agregat), density/berat jenis, dan konsistensi (ketahanan agregat). Tekstur dan struktur tanah mempengaruhi karakteristik kimia, biologi tanah dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman budidaya. Beberapa faktor pembentukan tanah dipengaruhi oleh bahan induk, iklim, biota/aktivitas manusia, topografi/relief, dan waktu. Tekstur tanah merupakan perbandingan antara fraksi pasir, debu dan liat yang bersifat permanen. Tekstur tanah menentukan sifat fisika dan kimia tanah yaitu potensi aliran air, kapasitas menahan air dan potensi kesuburan tanah. Kelas tekstur tanah dapat diketahui dengan menggunakan segitiga tektur untuk melihat berapa persen liat, pasir dan debu dari hasil analisisa laboratorium selanjutnya dibandingkan dengan menggunakan segitiga tekstur. Sebaliknya, struktur tanah kaitannya dengan agregat tanah, yaitu pengelompokan butir-butir tanah tunggal menjadi bentuk agregat, yang merekat karena proses fisika, kimia, dan biologi. Struktur tanah berpengaruh terhadap kondisi fisik, ketersediaan hara, populasi dan aktivitas mikroba, penetrasi akar tanaman, dan perombakan bahan organik. Pemberian pupuk organik memberikan pengaruh bagi stabilitas agregat.
Pada kesempatan ini moderator Dr.Ir. Maswar, M.Agric.Sc. juga menambahkan informasi bahwa koloid atau liat juga memiliki fungsi mengikat air dan hara termasuk setelah ditambah bahan organik. Sehingga koloid liat dan bahan organik memiliki fungsi mengikat unsur hara dan air. Oleh karenanya, tekstur dan struktur tanah dapat diperbaiki dengan penambahan bahan organik sehingga lebih optimal dalam mendukung pertumbuhan tanaman. Acara juga diisi dengan sesi diskusi interaktif antara peserta dan narasumber. (DIK, JAS, AFS, M.Is, Mtm).