BSIP BERKARYA: MENGENAL SIFAT FISIKA TANAH DAN METODE ANALISISNYA
Pada tanggal 17 Oktober 2023, BPSI Tanah dan Pupuk melaksanakan kegiatan MBKM dengan pokok bahasan mengenai Sifat Fisika Tanah dan Metode Analisisnya.
Materi disampaikan oleh Koordinator Laboratorium Fisika Tanah, Jelly Amalia Santri, M.Sc. Kegiatan MBKM ini dihadiri oleh Mahasiswa dari Universitas Andalas (UNAND) dan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Materi yang disampaikan dimulai dari pengenalan mengenai tanah, faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukannya, sifat – sifat fisika tanah serta metode analisisnya.
Tanah adalah benda alam yang terdapat di permukaan bumi, tersusun atas bahan mineral, bahan organik, air dan udara yang berfungsi sebagai tempat hidup mahkluk hidup, terbentuk karena pengaruh bahan induk, organisme, iklim, topografi, dan waktu. Lamanya proses pembentukan 1 inch tanah adalah ratusan bahkan hampir ribuan tahun.
Indonesia memiliki perbedaan iklim yang jelas, hal ini menyebabkan tanah di Indonesia memiliki sifat fisik, kimia dan biologi yang beragam. Dengan luas daratan 191,1 juta ha, Indonesia memiliki lahan yang berpotensi sebagai area pertanian seluas 95,90 juta ha (50,19%).
Adapun jenis-jenis tanah yang terdapat di Indonesia adalah Alfisols, Andisols, Entisols, Histosols, Inceptisols, Mollisols, Oxisols, Spodosols, Ultisols, dan Vertisols.
Selanjutnya pada kesempatan ini, Jelly juga menjelaskan berbagai sifat-sifat fisika tanah meliputi; warna tanah, tekstur, struktur, kerapatan partikel, berat jenis, porositas, kemampuan menahan air, dan konsistensi. Di Laboratorium Fisika Tanah, sifat-sifat tanah tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan beberapa metode, seperti untuk mengetahui berat jenis partikel tanah, metodenya menggunakan botol piknometer, untuk mengetahui tekstur tanah metode yang digunakan adalah metode hidrometer, dan bisa juga metode pipet, serta untuk mengetahui retensi air tanah dapat menggunakan metode yang dirintis oleh Richards dan Fireman (1943) dengan seperangkat peralatan pF pada tekanan 0,01 atm (pF 1,0); 0,1 atm (pF 2,0); 0,33 atm (pF 2,54) dan 15 atm (pF 4,2).
Selain penyampaian materi oleh narasumber mahasiswa juga diajak menyimak video proses pengambilan sampel tanah, cara menyiapkan sampel tanah sebelum analisis dilakukan, dan praktik di laboratorium. Kegiatan MBKM ini, ditutup dengan diskusi antara narasumber dengan peserta.
Diharapkan melalui kegiatan ini terjadi peningkatan pemahaman dan pengetahuan oleh para peserta, sehingga generasi ini dapat menjadi penerus yang mampu mempertahankan kemajuan dan pengembangan sektor pertanian di Indonesia, untuk mewujudkan ketahanan pangan dan Indonesia yang Sejahtera. Jayalah pertanian Indonesia…! (JAS, AFS, M.Is, Mtm).