
BRMP Tanah dan Pupuk Hadiri Panen Raya dan Peresmian Kampung Perlindungan Organik Kediri
Kediri, 14/07/2025 – Gaung pertanian organik terus terdengar seiring dengan meningkatnya animo masyarakat dalam mengkonsumsi produk organik. Hal ini tentu tak luput dari perhatian BRMP Tanah dan Pupuk, terutama terkait kualitas dan peran pupuk organik. Seiring dengan hal ini, pada Senin 14 Juli 2025, Kepala BRMP Tanah dan Pupuk Agus Hasbianto, S.P., M.Si., Ph.D hadir dalam acara Panen Raya dan peresmian Kampung Perlindungan Organik di Kediri yang diselenggarakan oleh Himpunan Mitra Produksi Organik (HIMPO). Kegiatan yang berlangsung di Desa Dayu, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur juga dihadiri oleh Direktur Pupuk, Ditjen PSP Kementerian Pertanian, Pupuk Indonesia, pemerintah daerah setempat serta stakeholder terkait lainnya.
Pada acara ini, Ketua HIMPO Indonesia, Muhammad Parto, menyampaikan bahwa HIMPO berkomitmen membangun sistem produksi pertanian yang ramah lingkungan, dengan mengutamakan pengembalian kesuburan tanah melalui pemupukan berimbang. “Kedepannya, HIMPO menargetkan dapat memproduksi beras organik berkualitas tinggi, baik untuk konsumsi dalam negeri maupun pasar ekspor” ujar Parto.
Lebih lanjut, Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kediri, Sukadi melaporkan bahwa hingga Juni 2025, telah terdapat 80 hektare lahan sawah yang menerapkan sistem pertanian organik, dan direncanakan akan diperluas menjadi 100 hektare. Pada tahun 2026 mendatang, program pengurangan penggunaan pupuk kimia akan dilaksanakan secara bertahap melalui kolaborasi aktif bersama pemerintah desa. Pernyataan ini juga diperkuat oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, Dr. Ir. Heru Suseno, M.T yang menyampaikan bahwa pemerintah provinsi juga terus mendorong penerapan pertanian sehat melalui pemupukan berimbang, yang terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan.
Masih dalam rangkaian acara panen raya ini, Direktur Pupuk, Ditjen PSP Kementerian Pertanian RI, Dr. Drs. Jekvy Hendra, M.Si, memberikan apresiasi atas upaya HIMPO dalam menerapkan konsep Batas Maksimum Residu (BMR). Hingga saat ini, capaian di Kabupaten Kediri telah mencapai 77 hektare dari total target seluas 200 hektare. Ia juga menyampaikan bahwa karena kinerja penyerapan pupuk yang baik, Provinsi Jawa Timur akan menerima tambahan alokasi pupuk bersubsidi dari pemerintah pusat.
Pada kesempatan acara ini juga, Kepala BRMP Tanah dan Pupuk, Agus Hasbianto, S.P., M.Si., Ph.D.menjelaskan bahwa kondisi lahan pangan di Indonesia umumnya memiliki kadar bahan organik yang rendah. Oleh karena itu, penambahan pupuk organik, baik yang bersumber dari bahan insitu/lokal maupun dari produk pupuk organik yang tersedia di pasaran, menjadi langkah yang sangat penting. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tanah, efektivitas dan efisiensi pemupukan, serta produktivitas tanaman. Semua factor terkait dalam kegiatan pertanian baik dengan pemupukan berimbang maupun konsep pertanian organik kesemuanya bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas tanah dan tanaman sehingga dapat menghasilkan produk pangan yang berkualitas. (AH, RR, AFS)