DUKUNG PENGELOLAAN PUPUK BERSUBSIDI, BPSI TANAH DAN PUPUK SAMPAIKAN PENTINGNYA PEMUPUKAN BERIMBANG
Bogor (9/11/2023) bertempat di Hotel Swiss-Belcourt Bogor diselenggarakan “WORKSHOP PENGELOLAAN PUPUK BERSUBSIDI TA 2024” oleh Direktorat Pupuk dan Pestisida, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian secara daring dan luring yang diikuti oleh 1000 orang peserta perwakilan dari seluruh Dinas Pertanian Tingkat Provinsi se-Indonesia.
Dalam kesempatan ini, pada acara sesi kedua yang berjudul “Workshop Kebutuhan dan Alokasi Pupuk Bersubsidi” yang dimoderatori oleh Koordinator Pupuk Subsidi, Ditjen PSP Yanti Ermawati, S.P., M.Si., Ka BPSI Tanah dan Pupuk, BSIP Dr. Ir. Ladiyani Retno Widowati, M.Sc., menjadi salah satu narasumber dengan memberikan pemaparan bertema “Dosis Rekomendasi Pupuk Bersubsidi”. Selanjutnya narasumber lain yang berkesempatan memberikan pemaparan pada sesi kedua ini antara lain Direktur Pupuk dan Pestisida dengan tema “Kebutuhan dan Alokasi Pupuk Bersubsidi” dilanjutkan oleh Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, BPPSDMP dengan tema “Perkembangan Validasi Data Petani dengan Dukcapil pada Aplikasi SIMLUHTAN” dan Kepala Pusat Data dan Informasi Pertanian Setjen Kementan dengan tema “Kesiapan Infrastruktur Pengelolaan Pupuk Bersubsidi” serta Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan tema “Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi”.
Lebih lanjut pemaparan Dr. Ladiyani adalah mengenai urgensi penggunaan dosis rekomendasi pemupukan dalam pendataan kebutuhan dan alokasi pupuk bersubsidi. Rekomendasi pemupukan dan pentingnya pemupukan berimbang berdasarkan kebutuhan tanaman dan kondisi tanah adalah hal yang sangat penting dilakukan. Rekomendasi pemupukan hendaknya digunakan dalam kegiatan budidaya petani sebagai pedoman karena sudah disesuaikan dengan kondisi lahan pada masing-masing wilayah di seluruh Indonesia. Dr. Ladiyani berharap dinas pertanian setempat dapat memberikan penyuluhan kepada para petani agar nantinya penggunaan pupuk sesuai rekomendasi sehingga petani dapat melaksanakan pemupukan berimbang. Pemupukan berimbang meliputi pemberian pupuk ke dalam tanah dengan jumlah dan jenis hara berdasarkan kesuburan tanah dan kebutuhan tanaman untuk mencapai hasil yang maksimal, sehingga diharapkan pemupukan berperan menambahkan hara yang hanya dibutuhkan oleh tanah dan tanaman. Kombinasi pupuk anorganik dengan pupuk organik hendaknya juga diterapkan dalam pemupukan berimbang. Apabila terjadi pemupukan tidak berimbang dalam jangka panjang maka akan terjadi penurunan kesuburan tanah, penurunan produksi tanaman, kualitas produksi rendah, dan diminishing profits.
Pada akhir pemaparannya Dr. Ladiyani memberikan pesan bahwa tanah adalah sumberdaya lahan yang tidak dapat diperbaharui, sehingga penggunaan pupuk harus dilakukan secara bijaksana baik anorganik dan organik serta pelengkap lainnya untuk mendukung produksi dan produktivitas serta kelestarian lingkungan tetap tersinergi hingga masa yang akan datang. (WID, LRW, Mtm, M.Is).